Ibarat make up artis. Ada yang bilang motor jenis terbaru itu sangat
moden dengan banyak keunggulan, serta mungkin akan banyak menarik minat
para terong serta cabe-cabean dewasa ini (No Offense).
Namun sejarah mencatat, motor klasik itu tetaplah menarik, asyik
untuk dikendarai dan tentunya menjadi suatu hal yang pastinya eksentrik,
ketika kita memiliki kendaraan klasik yang pastinya akan membuat hidup
kita lebih terasa unik.
Jika boleh meminjam pepatah lama karya
admin adukan semen, pada saat musyawarah nasional luar biasa antar
admin antar negara (Munaslub AAAN) pada desember 2014 silam di head
office sparklinc @Jalan raya plumbon 115A – Indramayu – Jawa Barat –
Indonesia . Beliau mengatakan :
Pada dasarnya orang yang kreatif itu pasti mampu untuk bekerja. Sementara yang bekerja itu belum pasti mampu untuk kreatif… -Admin adukan semen-
Dan sore ini kita akan kupas dengan santai artikel mengenai Honda Win yang ditakdirkan disuntik mati pada medio 2005 (The Last Product of Honda WIN Series) pasca dilahirkan pada tahun 1984 silam.
Honda Win 1984-2005
As we know, pada saat kemunculannya. Kala itu Honda WIN Diposisikan
oleh PT. Federal Motor (Sekarang PT. Astra Honda Motor) untuk
menggantikan seri honda Honda 90Z yang lebih dikenal dengan nama Honda
Astra atau Honda S90.
Motor dengan kubikasi aktual 97cc ini pada akhirnya menjadi salah
satu line up favorit pada era kejayaanya. Meski terlihat pelan namun
pasti, Honda Win bisa dikatakan memang salah satu kendaraan yang sukses
menarik minat banyak orang untuk membelinya.
Customized basisnya GL-Pro 1996
Kala itu Honda Win tidak sendirian dalam tujuan utama menguasai pasar
sepeda roda dua tanah air, medio 1980-2000an. Meskipun berbeda platform
engine. Tercatat saat itu Honda Win 97cc ditemani juga dengan
saudaranya yaitu, Honda GL-Pro neotech 145cc dan sang adik GL-Max 125cc.
Tentunya kehadiran 3 varian ini untuk menjadi senjata lain dari Honda
dalam menguasai market share penjualan motor sport mereka kala itu.
tiger 1993 – 20XX ?
Munculnya Honda Tiger saat 1993 pun tidak mengurangi minat para
loyalis serta konsumen setia dari pabrikan berlogo sayap ini. Hingga
awal kemunculannya di tahun 1984, Honda WIN tercatat baku hantam dengan
pabrikan lainnya. Semisal Suzuki yang mengeluarkan line up tandingan di
kelas 100cc yaitu Suzuki A100.
Meski sama-sama 100cc dengan posisi mesin yang konstruksinya mirip
motor bebek (posisi mesin tidur/rebah), Suzuki A100 kala itu dibekali
mesin genre 2 Tak atau 2 langkah dan berbeda dengan Honda Win yang saat
itu dilahirkan dengan memiliki takdir sebagai kuda besi yang dibekali
mesin 4 langkah atau 4 Tak yang saat ini menjadi primadona para pabrikan
sepeda motor di seluruh dunia.
The last but not least, sekali lagi Honda membuat sejarah dengan
mencatatkan line up Honda Win sebagai motor yang memiliki durability
ganteng maksimal, serta hemat mimin motor ini sangat bisa diandalkan di
on road ataupun off road.
Terlebih dengan bobot yang ringan, harga spare part yang ramah
dikantong serta mudah dimodifikasi adalah salah satu keunggulan dari
produk yang di suntik mati pada tahun 2005 silam ini.
Dan dipasaran pada saat ini 2015, harga jual motor lansiran 2005
dengan platform sistem pengapian CDI dan memiliki 4 percepatan ini
berkisar 3 sampai 7 juta. Dalam hal ini tergantung dari keadaan dan
kondisi motornya itu sendiri (subjektif). Raja Jalanan Pada Masanya
Di tahun 2000-an, pecinta sepeda motor di Tanah Air pasti akrab dengan legenda yang satu ini. Ya, motor ini ialah Honda WIN 100. Meski saat ini pamornya memudar, namun pada masanya motor ini sangat terkenal.
Bicara profil, Honda WIN 100 ini pertama kali diluncurkan oleh PT
Federal Motors pada 1984. Honda WIN 100 saat itu direncanakan hadir
untuk menggantikan Honda S90, Honda 90Z atau dikenal juga dengan nama
Honda Astra.
Honda S90 (1964-1969)
Berbeda dengan Honda S90 (1964-1969), Honda 90Z (1969-1970) ataupun
juga Honda Benly (1973-1977) yang bertangki bulat, lampu bulat, filter
bulat, dan lain-lainnya serba bulat, Honda WIN 100 lahir dengan desain
yang lebih futuristik, dan mengkotak.
Walau dari sisi ruang bakar Honda WIN 100 masih menggendong mesin
tidur berkapasitas 100cc mirip milik Honda S90z, namun dinilai cukup
untuk melibas jalan di Ibu kota yang pada masanya tidak sepadat saat
ini.
Desain bodinya ramping. Memiliki sudut-sudut yang tegas mulai dari tangki sampai buritan.Head lamp pun dibuat kotak.
Bagi mereka yang mengejar penampilan, jelas Honda WIN 100 bukan
pilihan utama, karena modelnya yang terlalu sederhana. Tetapi, karena
kesederhanaannya, Honda WIN 100 justru menjadi andalan bagi mereka yang
berniaga.
Hal itu, tak lain lantaran motor ini terkenal irit, bandel, dan
nyaman. Tak heran, jika kemudian banyak masyarakat yang memilih motor
ini untuk menemani aktivitasnya sehari-hari. Untuk aktivitas berniaga,
sepeda motor ini juga sudah dilengkapi dengan brecket di belakangnya
untuk mengakomodir kebutuhan membawa barang.
Di sektor kemudi juga dilengkapi karet yang befungsi meredam getaran.
Ditunjang as shock depan yang panjang dan empuk, bikin sepeda motor ini
makin nyaman diajak kerja.
Honda WIN 100 diproduksi sejak tahun 1984 sampai dengan 2005, tanpa
ada perubahan berarti. Karena sudah lebih dari 20 tahun melakoni debut,
tak heran jika kemudian motor ini menjadi nostalgia tersendiri bagi
masyarakat yang pernah memilikinya, atau pernah menaikinya.
Saat ini, di pasaran motor bekas, Honda WIN 100 dibanderol
terjangkau. Setidaknya harganya tak berbeda jauh dengan motor bebek
(mopad) bekas yang belum lama meluncur.
Akhir kata, terima kasih buat para konsumen yang senantiasa menyukai
motor klasik. Meski motor yang modern itu pasti menawan, Namun memiliki
kendaraan klasik itu akan tetap menarik, asyik dan tentunya sangat
menggoda
Dan hemat mimin’… Honda Win ialah salah satu line product yang cukup
bisa diandalkan, layaknya Honda C70 yang sampai saat ini masih banyak
dijumpai dijalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Thanks
welovehonda and federal motor/ahm indonesia.
Berikut ini beberapa foto-foto Honda Win yang sudah dimodifikasi dengan sangat apik nan kreatif oleh Bro Nabil Basalamah and check this out everybody. Jangan lupa pegangan tangan ataupun kuatin hati karena motornya keren
Foto ini mungkin basic motor sebelum dimodifikasi :
mentahan Win
Terlihat keadaan alakadarnya dan basicnya memang orisinal Win :
Disini sepertinya sudah mulai dirubah. Shockbreaker full set dengan
Discbrake diganti kepunyaan Honda Series lainnya yaitu Mega Pro ataupun
Tiger. Dengan lampu menggunakan RX-King Series lansiran Yamaha.
Sementara pada gambar ini terlihat area Knalpot dan lehernya
mengalami modifikasi dengan menggunakan knalpot Supra 125 ataupun Satria
FU 150.
Sementara kulit jok sendiri diganti dengan produk aftermarket ala
kulit jeruk dan sepertinya MB-Tech CMIIW. Selain itu sektor mesin
mungkin ada upgrade dengan mengganti Piston dari motor lain, Namun body
serta sticker motor tetap orisinal dan benar-benar menjaga aura dari
motornya itu sendiri.
Tampak sektor depan juga kini diganti lampu bulat, berikut raiser dan
sepertinya setang menggunakan milik Yamaha Byson dan menemani Velg
aftermarket alumunium berwarna silver dengan profil U-Shape berikut Ban
aftermarket tipe harian dan memasukan spion milik honda series,
sepertinya lansiran supra ataupun vario.
Untuk Swing arm sendiri. Hemat mimin mungkin milik varian bebek honda
supra 125 berikut cakram belakang dan footstepnya. Menemani
shockbreaker belakang model tabung yang kemungkinan besar milik varian
Honda Tiger Series berikut balancer di setang yang akan membuat kemudi
lebih stabil.
The last but not least. Modifikasi motor honda win ini simple tapi
elegan. Disana benar-benar mengutamakan esensi kaidah Design Follow
Function. Aura Win sendiri masih terlihat jelas dan itu salah satu poin
ganteng maksimal dalam modifikasi harian karya Bro kita yang satu ini.
Good Job, Great Work Om’
Semoga bermanfaat untuk menjadi referensi dalam memodifikasi motor
honda win yang ternyata juga dijual di negara Viet Nam. The last but not
least seperti biasanya dengan segala kerendahan hati, jangan lupa tetap
utamakan safety riding dan respect each other. #ForeverTwoWheel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar